*Transformasi Digital untuk Pengelolaan Pertanian
Debby Ummul Hidayah, S.Kom., M.MSI., dosen Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Amikom Purwokerto foto bersama peserta pelatihan. (Foto: Dok pribadi/EDUKATOR)
PURBALINGGA, EDUKATOR–Debby Ummul Hidayah, S.Kom., M.MSI., dosen Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Amikom Purwokerto, memimpin pelatihan sistem informasi pertanian untuk anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Aglonema Desa Rabak, Kecamatan Kalimanah, Purbalingga.
Pelatihan ini menjadi bagian dari program Pengabdian kepada Masyarakat bertema Transformasi Digital, yang diselenggarakan pada Kamis (20/11/2025) malam, di Balai Desa Rabak.
Suasana pelatihan
Kegiatan tersebut didanai melalui hibah Amikom Mitra Masyarakat (AMM) Tahun Anggaran 2025, diikuti tujuh peserta, terdiri atas enam anggota KWT serta satu peserta non-anggota yang ditunjuk sebagai admin sistem. Apresiasi peserta membuat kegiatan berjalan lancar dan interaktif.
Sebagai ketua pelaksana, Debby menjelaskan bahwa pelatihan difokuskan pada pemahaman dasar sistem informasi pertanian dan praktik penggunaannya.
Peserta serius mengikuti pelatihan
“Saya melihat terlebih dahulu laporan-laporan yang ada di KWT Aglonema, seperti rencana kegiatan, pembibitan, pembelian, dan produk panen. Itu yang kemudian menjadi fitur-fitur dalam website sistem informasi pertanian,” tuturnya.
Peserta juga mendapatkan demonstrasi langsung cara mengoperasikan sistem, mulai dari login, input data, hingga pembuatan laporan. Metode praktik ini membuat peserta lebih cepat memahami alur kerja sistem meski sebagian besar belum familiar dengan teknologi digital.
Selain untuk pencatatan pertanian, sistem ini juga diharapkan membantu pemasaran produk KWT.
Debby menambahkan bahwa penerapan teknologi akan dilakukan secara bertahap agar mudah diikuti oleh anggota. “Kalau namanya penerapan teknologi itu memang tidak bisa langsung 100 persen. Kita bertahap dulu,” jelasnya.
Belum Dikenal Luas
Ketua KWT Aglonema, Wiwit Nurfaizah, mengungkapkan bahwa kelompoknya memiliki banyak produk olahan, namun belum dikenal luas.
“Ibu-ibu KWT sudah punya banyak produk, seperti keripik talas, keripik sale, keripik kacang, dan keripik kedelai. Cuma pemasaran kita masih belum menjangkau masyarakat luas,” ujarnya.
Peserta pelatihan menyambut baik kegiatan ini. Banyak di antara mereka yang baru pertama kali menggunakan sistem digital, namun merasa terbantu dengan penjelasan yang sederhana dan mudah dipahami.
Antusiasme peserta menunjukkan kesiapan KWT Aglonema untuk mulai menerapkan pengelolaan pertanian berbasis teknologi. (Prasetiyo)