Rayakan Sedekah Bumi di Klepu, Sanggar Wayang Puruhita Budaya SMPN 1 Keling Tampil Menghibur Ratusan Penonton

by -218 Views
Penampilan dalang Ki Dimas Arsyandi, yang diiringi grup karawitan Puruhita Budaya SMPN 1 Keling, Jepara.

JEPARA, EDUKATOR–Dalam rangka sedekah bumi Desa Klepu, Kecamatan Keling, Kabupaten Jepara, Sanggar Wayang Puruhita Budaya SMPN 1 Keling tampil menghibur ratusan penonton warga Desa Klepu dan sekitarnya. Dalam pentas yang digelar di halaman rumah Kepala Desa Klepu, Minggu malam (26/5/2024) mulai jam 20.00 hingga 00.30 WIB itu, Dalang Ki Dimas Arsyandi, siswa Kelas 8F membawakan lakon Banjaran Gathutkaca.Penyerahan tokoh Gathutkaca dari Petinggi Desa Klepu H Sutoyo (kiri) kepada dhalang Ki Dimas Arsyandi.

Dalam pementasannya, Ki Dalang Dimas diiringi grup karawitan Puruhita Budaya, dengan sinden-sindennnya terdiri Calyana maulida Karin (kelas 9D), Ashera Cita (9B)
Asia Maya Kinanti (9 E) dan bintang tamu Dina. Sedangkan pengendhang, Hanif Prabowo , siswa Kelas 9 yang beberapa bulan lalu berhasil menyabet sebagai pengendang terbaik dalam lomba karawitan siswa SMP se Kabupaten Jepara.Plt Kepala SMPN 1 Keling Pahlurronji, S.Pd., M.Pd

Ikut menyaksikan pementasan malam itu, petinggi Desa Klepu H. Sutoyo,yang juga mantan guru PJOK SMPN 1 Keling, .

Juga ikut menyaksikan, Plt Kepala SMPN 1 Keling Pahlurronji, S.Pd., M.Pd, Pembina karawitan Heri Yulianto S.Pd (guru Matematika), Pembina Sanggar Ringgit Purwa R. Soetedja, S.Pd. (Mantan Kepala Tata Usaha SMPN 1 Keling yang baru saja pensiun), Ketua Tim Kebudayaan SMPN 1 Keling Drs. Arif Mujiono, dan sejumlah guru SMPN 1 Keling.Ketua Tim Kebudayaan SMPN 1 Keling Drs. Arif MujionoPembina Sanggar Ringgit Purwa R. Soetedja, S.Pd. (Mantan Kepala Tata Usaha SMPN 1 Keling, yang baru saja pensiun)Pembina karawitan, Heri Yulianto S.Pd yang juga guru Matematika SMPN 1 Keling

“Sekolah kami adalah sekolah yang berbasis budaya. Maka salah satu cara nguri-nguri budaya adiluhung berupa wayang kulit, dengan cara seperti ini,” ujar Arif Mujiono, alumnus Jurusan Pendidikan Bahasa Jawa IKIP Yogyakarta angkatan tahun 1985 ini kepada EDUKATOR.

Sebelumnya, Sanggar Wayang Puruhita Budaya SMPN 1 Keling sudah beberapa kali tampil dalam berbagai event di wilayah Keling dan sekitarnya.

Arif Mujiono menceritakan, lakon Banjaran Gathutkaca mengisahkan Prabu Kalapracana dari Kerajaan Gilingwesi, mengutus patih Sekipu naik ke Kahayangan untuk melamar bidadari Dewi Supraba. Para Dewa tidak mengabulkan lamaran patih Sekipu, hingga sang patih mengamuk memporakporandakan kahyangan.

Selanjutnya Bethara Narada turun ke bumi untuk menjemput Jabang Tetuka yang masih bayi. Tetuka (nama kecil Gathutjaca) akan dijadikan jago untuk menghadhapi Patih Sekipu.

Sebelum menghadhapi Patih Sekipu, Jabang Tetuka, putra Raden Wrekudara, yang saat itu baru berusia 7 bulan, dimasukkan ke dalam kawah Candradimuka. Seketika Jabang Tetuka menjadi remaja yang gagah perkasa. Akhir cerita, Tetuka Remaja atau Gathutkaca berhasil mengalahkan Patih Sekipu. (Prasetiyo)

Leave a Reply

Your email address will not be published.

No More Posts Available.

No more pages to load.