PURBALINGGA, EDUKATOR-– Untuk menanamkan kesadaran pentingnya menanam pohon bagi kehidupan, SMP Negeri 3 Pengadegan membuat program “Sarang Sapon” atau gerakan satu orang satu pohon. Gerakan ini ditujukan kepada warga sekolah, baik kepala sekolah, guru, karyawan maupun para siswa.
“Melalui Saran Sapon ini, kami ingin menjaga kesehatan dan kelestarian lingkungan sekolah. Gerakan menanam pohon ini bukan hanya sekedar menanam pohon selesai, tetapi masing-masing warga sekolah secara berkelanjutan dengan penuh tanggung jawab merawat dan menutrisi pohon tersebut, ” ujar Kepala SMP Negeri 3 Pengadegan Drs Haryono kepada EDUKATOR di sekolahnya, Jumat (11/8/2023).
Haryono mengungkapkan, baru-baru ini warga sekolah mewujudkan gerakan itu, dengan setiap orang membawa satu bibit pohon, kemudian ditanam di lingkungan sekitar sekolah. “Gerakan ini sekaligus mendukung program sekolah menuju sekolah adiwiyata,” jelasnya,
Gerakan ini , lanjut Haryono, sesuai rencana akan dilakukan secara berkelanjutan. Pesan yang disampaikan kepada siswa siswi bahwa menanam pohon merupakan investasi jangka panjang.
Menurut Haryono, pohon yang ditanam dan dirawat dengan baik, akan menghasilkan oksigen dan mengurangi karbondioksida. Oksigen merupakan gas yang sangat diperlukan manusia dan hewan untuk bernafas.
Dirawat
Setelah bibit pohon ditanam dan tumbuh, saran Haryono, harus dirawat dengan memmberi pupuk organik, disirma rutin dan pemberian nama latin. Pemberian nama lati ini, menunjang pembelajaran IPA tentang taksonomi tumbuhan,
“Jadi kalu kita menanam pohon dan pohonnya memproduksi oksigen dari proses fotosintesis, maka kita secara langsung menikmati apa yang kita tanam yaitu bernafas dengan menghirup udara yang kaya akan gas oksigen,” jelasnya.
Menanam pohon , sambung Haryono, juga bisa mengurangi polusi udara di lingkungan. “Pohon bisa membuat lingkungan sekolah menjadi lebih sejuk, tenang, udara pun juga menjadi lebih bersih,” terangnya.(Humas SMPN 3 Pengadegan/Yayuk Rusdiana/Prs)