BANJARNEGARA, EDUKATOR–Komitmen SMA Negeri 1 Sigaluh, Banjarnegara sebagai sekolah ramah dhuafa patut diapresiasi. Hal itu ditunjukkan kepada 7 siswa Kelas XII pemilik Kartu Indonesia Pintar (KIP), yang baru saja diterima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).
Ke tujuh siswa itu, Kamis (6/4/2023) diberi bantuan oleh pihak sekolah, untuk urusan pendaftaran sebagai mahasiswa baru di PTN tempat mereka akan kuliah.
Plt Kepala SMAN 1 Sigaluh Ibnu Rohmadi, S.Pd M.Eng melalui Wakasek Humas Heni Purwono S.Pd M.Pd dalam rilis yang diterima EDUKATOR, Rabu (12/4/2023) mengatakan, setiap tahunnya, belasan siswa SMAN 1 Sigaluh ini lolos ke PTN melalui jalur SNBP atau dulu Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) atau jalur prestasi.
Pada tahun 2023 ini ada 8 lulusan SMAN 1 Sigaluh yang diterima di PTN melalui jalur SNBP, yakni di Unsoed enam orang dan Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Semarang dua orang. Dari delapan orang itu, tujuh diantaranya siswa dhuafa, sehingga mendapat bantuan @ Rp 250.000,-.
“Meskipun untuk kuliah dengan KIP Kuliah semuanya gratis, namun beberapa urusan registrasi sampai KIP Kuliah cair, para calon mahasiswa tentunya memakai biaya mandiri. Untuk itulah, kami memberikan bantuan,” ujarnya.
SMAN 1 Sigaluh, lanjut Heni Purwono, mengucapkan terima kasih kepada Rektor Unsoed atas diterimanya enam siswa Kelas XII SMAN 1 Sigaluh di Unsoed.
“Untuk cek kesehatan, dan pengurusan lapor diri, para siswa kita bantu, karena mereka benar-benar tidak mampu. Sehingga kami berharap kepada Rektor Unsoed, semua KIP Kuliah siswa kami lolos, sampai akhirnya mereka resmi diterima sebagai mahasiswa baru Unsoed,” harap Heni.
Heni juga menjelaskan, pemberian banbtuan kepada siswa dhuafa ini merupakan bagian dari upaya sekolah untuk dapat mengantarkan anak didik hingga ke perguruan tinggi. Sebab, mereka juga memiliki hak yang sama dalam meraih pendidikan.
“Ini juga bagian dari pembuktian, SMAN 1 Sigaluh sebagai sekolah ramah dhuafa,” ujarnya.
Salah satu siswa penerima bantuan, Siti Rahmawati mengaku senang mendapat bantuan tersebut. Menurutnya, di tengah perekonomian yang serba sulit, dirinya merasa terbantu.
“Tanpa dibantu pihak sekolah, ada teman yang berniat mundur. Namun sekolah senantiasa mendampingi, mengawal dan membantu kami sehingga kami optimis bisa kuliah di Unsoed dengan KIP Kuliah. Kami tidak ada harapan lain selain kuliah dengan KIP Kuliah,” ujar Siti Rahmawati. (Muji Prasetyo)