PURWOKERTO, EDUKATOR–Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto terus meningkatkan jaringan kerjanya, tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga hingga ke luar negeri. Kabar terbaru, bertempat di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur, Senin (20/02) telah dilaksanakan pembicaraan kerjasama antara Unsoed dengan KBRI Kualalumpur Malaysia.
Humas Unsoed dalam rilisnya yang diterima EDUKATOR menginfokan, Tim Kerjasama Luar Negeri UNSOED yang terdiri dari Agus Haryanto (International Relation Officer Unsoed dan Ketua Jurusan Hubungan Internasional), Ahmad Sabiq (Dosen Jurusan Ilmu Politik), Tunjung Linggarwati (Dosen Jurusan Hubungan Internasional) dan Siti Kunarti (Ketua Bagian Hukum Administrasi Negara) diterima langsung oleh Duta Besar RI untuk Malaysia, Hermono yang didampingi oleh Rossy Verona (Deputy Chief of Mission) dan Muhammad Firdaus (Atase Pendidikan dan Kebudayaan).
KBRI menyambut baik program pendidikan dan pengabdian masyarakat yang dicanangkan oleh Unsoed dalam bentuk KKN Internasional yang ditujukan untuk pemberdayaan Warga Negara Indonesia yang berada di Malaysia, melalui peningkatan kualitas pendidikan putra-putri para pekerja migran.
“Pendidikan adalah hak bagi setiap anak. Tak boleh ada satupun anak bangsa yang tertinggal.” Duta Besar Hermono menegaskan saat menyambut tim Unsoed dan sekaligus melepas mahasiswa dari Perguruan Tinggi Muhammadiyah yang akan kembali ke tanah air setelah selesainya program KKN di Malaysia.
Dalam kesempatan tersebut, selain mendetilkan teknis kerjasama yang sebelumnya telah dibahas melalui Zoom Meeting, tim Unsoed sekaligus menyelenggarakan Kelas Inspirasi Kebangsaan.
Program yang telah dimulai Unsoed bagi siswa Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK) Sabah sebulan lalu dengan mengirimkan Ahmad Sabiq sebagai fasilitator pendidikan pemilih pemula, dilanjutkan di Semenanjung bagi siswa Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL).
Selama setengah hari siswa SIKL berpartisipasi dalam pembelajaran dengan fasilitator para pengajar dari Unsoed. Siti Kunarti dan Tunjung Linggarwati menjadi fasilitator untuk materi wawasan kebangsaan, kebhinekaan dan toleransi, Ahmad Sabiq menjadi fasilitator materi pemilu dan demokrasi dan Agus Haryanto sebagai fasilitator yang mengenalkan para siswa dengan dunia perguruan tinggi.
Para siswa tampak antusias mengikuti program ini. Mereka menjadi lebih memahami peran yang bisa dilakukan sebagai warga negara dan lebih siap dalam memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi untuk meraih masa depan mereka.(*/prs)