PURBALINGGA, EDUKATOR--Nama lengkapnya, Vika Junia Putri. Vika, demikian panggilan akrab gadis kelahiran 12 Juni 2006 yang saat ini duduk di Kelas XI MIPA 1 SMA Negeri 1 Purbalingga ini.
Pada pemilihan Duta Generasi Berencana (Duta Genre) Kabupaten Purbalingga tahun 2023, yang diselenggarakan oleh Dinas Sosial Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Pemberdayaan Anak (Dinsosdalduk KB P3A) Kabupaten Purbalingga, di Aula Soedirman Dinas Pendidikan Kabupaten Purbalingga, Minggu (8/1/2023) lalu, Vika berhasil keluar sebagai juara pertama putri.
Duta Genre adalah ajang yang bergerak dibawah naungan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan diselenggarakan rutin setiap tahunnya, baik di tingkat kabupaten, provinsi maupun nasional.
Persyaratan peserta adalah pelajar/mahasiswa dan remaja berusia 16-22 tahun, belum menikah, menguasai materi substansi Genre, berpenampilan terbaik, sehat jasmani dan rohani, dan memiliki kemampuan komunikasi yang baik
Duta Genre mempunyai tugas utama mengajak remaja menjauhi tiga permasalahan, yaitu perkawinan usia anak, seks bebas, dan penyalahgunaan napza
Tujuan dikembangkannya program Genre oleh BKKBN adalah untuk menyiapkan kehidupan berkeluarga bagi para remaja dalam hal: Jenjang pendidikan yang terencana, berkarir dalam pekerjaan yang terencana, dan menikah dengan penuh perencanaan sesuai dengan siklus kesehatan reproduksi.
“Dari 30 finalis putri, kemudian diambil 10 besar hingga 5 besar, dan Alhamdullilah Vika berhasil menempati posisi pertama,” ujar Vika Junia Putri saat diwawancarai EDUKATOR di SMA Negeri 1 Purbalingga, Rabu (11/1/2023).
Vika mengikuti ajang lomba ini karena keinginanya sendiri.Vika sudah tertarik dengan Duta Genre sejak masih duduk di bangku SMP, tepatnya di SMP Negeri 3 Purbalingga. Namun karena saat itu usianya belum mencukupi, Vika menundanya hingga sampai pada usia yang diperbolehkan untuk mengikuti seleksi Duta Genre.
Pemilihan Duta Genre 2023, ujar Vika, dimulai dari tanggal 18 Desember 2022 sampai dengan 8 Januari 2023.Terdiri dari seleksi tertulis, seleksi tahap 1, seleksi tahap 2 hingga masuk ke grand final.
“Dibanding dengan peserta lain, saya termasuk finalis termuda. Saat ini saya berusia 16 tahun.Tentu menjadi tantangan yang tidak mudah, karena saya harus bersaing dengan finalis lain yang usianya lebih tua, dengan status mahasiswa,” ujar Vika yang kini tinggal di Desa Kedungwuluh, Kecamatan Kalimanah, Purbalingga ini.
Vika menceritakan, awalnya cukup ragu mengikuti seleksi Duta Genre, karena usianya yang termasuk paling muda. Namun karena dukungan penuh dari kerabat, sekolah, dan juga keluarga, Vika memantabkan diri untuk mengikuti perlombaan duta genre ini.
Ia mempersiapkan diri dengan banyak belajar pengetahuan juga melihat dari senior yang telah terpilih Duta Genre pada periode sebelumnya.
Nilai plus dari seleksi Duta Genre ini, bahwa Vika pernah menjadi anggota Pasukan Pengibar bendera Pusaka (Paskibraka) Jateng tahun 2022.
“Prestasi Vika yang pernah menjadi anggota Paskibraka, menjadi poin plus dalam seleksi Duta Genre,” ujar Vika .
Vika melewati seluruh rangkaian seleksi dengan baik.Ia tidak menyangka dirinya mampu sampai babak final bahkan menjadi juara pertama kategori putri.
Kini, Vika merasa bangga dan siap mengemban amanah dengan baik, untuk bertugas membantu remaja seusianya dalam permasalahan remaja. Yakni
pernikahan dini, napza, pergaulan bebas, dan permasalahan remaja lainnya.
“Harapannya saya sebagai promotor atau motivator remaja, yakni ingin menyadarkan akan bahaya pergaulan bebas, pernikahan dini dan napza yang masih banyak sekali terjadi di kalangan remaja. Jadi, melalui Duta Genre ini sebagai sarana saya untuk berkontribusi kepada Purbalingga untuk membangunnya menjadi lebih baik lagi,” harap Vika dengan rasa optimis. (Alisia Maulani Azarine/Musa Asaduddin Wahid/PPL UIN Saizu Purwokerto)