PURBALINGGA, EDUKATOR – Enam sekolah terdiri empat SMP dan dua SMA ikut mengampanyekan Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) dan pengutamaan Bahasa Indonesia dalam karnaval HUT ke 80 RI di Kabupaten Purbalingga, Sabtu (23/8/2025).
Keenam sekolah tersebut, terdiri SMPN 1 Padamara, SMPN 1 Kalimanah, SMPN 1 Kaligondang, SMPN 2 Bukateja, SMAN 1 Bobotsari, dan SMAN 1 Padamara.
Ribuan warga tumpah ruah di sepanjang rute pawai dari start di GOR Goentoer Darjono, kemudian menyusuri Jalan Komisaris Noto Sumarsono, Jl A Yani, Jalan Jend Sudirman, hingga finish di Alun-alun Purbalingga. Sebanyak 111 kelompok dari berbagai unsur masyarakat ikut memeriahkan jalannya karnaval, yang mengusung tema “Akselerasi Pembangunan Untuk Purbalingga Baru, Indonesia Maju”.
Tema tersebut mencerminkan semangat pemerintah dan masyarakat dalam mendorong percepatan pembangunan demi terwujudnya Purbalingga yang maju dan sejahtera. Termasuk pembangunan di bidang kebahasaan, utamanya Bahasa Indonesia.
Pegiat UKBI gencar mengampanyekan Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia dalam Karnaval HUT ke 80 RI di Purbalingga
Kepala SMPN 1 Padamara, Titik Widajati, S.Pd., M.Pd., menegaskan pentingnya kebanggaan berbahasa Indonesia. “Kami mengajak masyarakat agar senantiasa mengutamakan bahasa Indonesia dalam komunikasi sehari-hari sebagai upaya menjaga kedaulatan bangsa,” ujarnya sambil menunjukkan kain rentang bertuliskan “SMP Negeri 1 Padamara Siap Menjaga Kedaulatan Bangsa dengan Mengutamakan Bahasa Indonesia.”
Hal serupa ditunjukkan SMPN 2 Bukateja melalui kendaraan hias dengan slogan ajakan ikut UKBI.
Kepala SMPN 2 Bukateja Yunanta, S.Pd., berharap masyarakat lebih mengenal UKBI sebagai ukuran kemahiran berbahasa Indonesia.”
Kepala SMPN 1 Kaligondang, Sri Sulastri, S.Pd., membawa slogan “Ikut UKBI Bukti Cinta NKRI” dalam pawai tersebut. Ia berharap siswa maupun masyarakat tidak lagi menomorduakan bahasa Indonesia.
Ketua Komunitas Peduli Bahasa Indonesia Purbalingga, Untung Pujiarto, S.Pd. kepada EDUKATOR mengakui, pihaknya kini gencar mengampanyekan pengutamaan bahasa Indonesia, khususnya di wilayah Purbalingga.
Masih rendah
Ia menjelaskan bahwa penggaungan UKBI dan kampanye pemartabatan bahasa Indonesia melalui karnaval ini lahir dari kepedulian serta keprihatinannya terhadap maraknya penggunaan bahasa asing yang semakin dominan di ruang-ruang publik.
“Sikap positif masyarakat dalam berbahasa Indonesia saat ini masih rendah. Banyak orang merasa bangga menggunakan bahasa asing tanpa mengutamakan bahasa Indonesia,” ujarnya.
Oleh karena itu, Untung berharap, dengan terbitnya Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 2 Tahun 2025 tentang Pedoman Pengawasan Penggunaan Bahasa Indonesia, penggunaan bahasa asing di ruang publik, lanskap, maupun dokumen di setiap lembaga dapat lebih tertib.
“Harapannya, bahasa Indonesia bisa benar-benar menjadi tuan di negeri sendiri,” harap Untung Pujiarto .
Senada dengan itu, Ketua MGMP Bahasa Indonesia SMP Purbalingga, Joseph Goenady, S.Pd., menambahkan, “Menggaungkan UKBI lewat karnaval ini bertujuan mengenalkan UKBI kepada masyarakat luas. Dengan begitu kita bisa menjaga kedaulatan bahasa Indonesia melalui penggunaan yang baik dan benar.”
Pawai Kebangsaan ditutup dengan atraksi seni budaya dari peserta, sekaligus meneguhkan semangat kemerdekaan yang tidak hanya diwujudkan lewat pembangunan fisik, tetapi juga lewat pemartabatan bahasa Indonesia sebagai identitas bangsa. (Prasetiyo)