*Murid SMP Telkom Purwokerto

Muhammad Rasya Athaya yang akrab disapa Rasya. (Foto: Dokumentasi Keluarga/EDUKATOR)
PURBALINGGA, EDUKATOR–Memasuki usia yang baru menginjak 14 tahun, Muhammad Rasya Athaya, murid kelas VIII SMP Telkom Purwokerto, Kabupaten Banyumas ini berhasil mengharumkan nama sekolah dan daerahnya dengan prestasi gemilang di tingkat nasional. Yakni menjadi juara 1 Lomba Membuat Game Edukasi jenjang SMP/MTs dalam ajang Olimpiade TIK – Informatika Nasional (OTN) ke-7 tahun 2025.
Lomba yang diikuti peserta dari seluruh Indonesia ini, diselenggarakan oleh Ikatan Guru Informatika PGRI (IGTIK PGRI) bekerja sama dengan Komunitas Guru TIK dan KKPI (KOGTIK) . Lomba ini diselenggarakan pada 23–26 Oktober 2025 di Indonesia Convention Exhibition – Bumi Serpong Damai (ICE-BSD) Serpong, Tangerang, Banten.
Rasya bersama ayahnya, yang selalu memotivasi dan memberi inspirasi. (Foto: Dokumentasi Keluarga/EDUKATOR)
Ditemui di rumahnya di Purbalingga pada Senin (3/11/2025) sore, Rasya tampak rendah hati saat menceritakan keberhasilannya meraih kejuaraan itu.
Rasya mengungkapkan bahwa kunci suksesnya adalah persiapan matang dan dukungan penuh dari keluarga serta guru.
Persiapannya dimulai dengan mencari ide games edukasi yang akan dibuat. Bagi Rasya, secara kompetensi teknis membuat games tidak ada kendala, karena di SMP Telkom Purwokerto ada kelas membuat games, sehingga sudah terbiasa dengan koding.
Rasya saat menerima piala dari panitia penyelenggara. (Foto: Dokumentasi Keluarga/EDUKATOR)
Setelah mendapatkan ide, selanjutnya mulai mengumpulkan aset games yang akan digunakan dan dilanjutkan dengan koding gamesnya. Setelah games selesai dibuat maka berlanjut dengan membuat materi presentasi di depan dewan juri.
“Hal ini sangat menantang saya, karena presentasi dilakukan hanya dalam durasi maksimal 5 menit sudah termasuk tanya jawab. Alhamdulillah presentasi bisa berjalan dengan lancar dan mendapatkan apresiasi dari dewan juri,” ujar Rasya yang didampingi kedua orang tuanya, Widyatmoko dan Novi Kurnia Setiawati.
Edugames Petualangan Tedi Gemas
Game karyanya yang berjudul “Edugames Petualangan Tedi Gemas” (Teknologi Digital untuk Generasi Emas) dibuat menggunakan aplikasi Scratch, agar bisa digunakan untuk belajar logika koding.
Edugames Petualangan Tedi Gemas karya Rasya. Foto: Dokumentasi Keluarga/EDUKATOR)
Dinilai Nyaris Sempurna oleh 3 Dewan Juri
Karya Rasya itu,berhasil memikat dewan juri dengan nilai nyaris sempurna, yakni 299 dari 300 poin. Game ini menggabungkan unsur literasi, numerasi, logika, teknologi, dan ketangkasan dengan tampilan yang interaktif dan menarik.
“Game ini ditujukan untuk anak usia 3–7 tahun, agar mereka bisa belajar dengan cara yang menyenangkan di rumah maupun di sekolah,” jelasnya.
Selama proses persiapan, Rasya mendapat bimbingan dari guru koding di sekolah serta dukungan penuh dari sang ayah, Widyatmoko, yang juga seorang pendidik dan penggemar dunia koding.
“Ayah, Bunda, dan Kak Tama selalu mendampingi dan memberi semangat. Bahkan Eyang dan kakak-kakak semua juga ikut mendoakan sejak awal lomba,” tutur Rasya, anak keempat dari empat bersaudara ini penuh syukur.
Prestasi di OTN bukan yang pertama bagi Rasya. Tahun sebelumnya, ia juga menorehkan Juara 1 Lomba Membuat Presentasi Digital di OTN ke-6 tahun 2024 serta meraih bronze medal pada ajang internasional World Robotic Olympiad (WRO). WRO adalah kompetisi robotik internasional tahunan yang bertujuan mengembangkan kreativitas dan keterampilan anak muda dalam bidang STEM (Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika)
Rasya bersama peraih kejuaraan lainnya.(Foto Dokumentasi keluarga/EDUKATOR)
Ke depan, Rasya berencana mengembangkan seri lanjutan dari Edugames Petualangan Tedi Gemas dengan berbagai materi sesuai usia pengguna.
“Saya ingin semakin banyak anak Indonesia yang punya kemampuan literasi dan numerasi yang kuat lewat permainan yang bermanfaat,” tutup Rasya dengan senyum penuh semangat.
Keluarga Berperan Penting
Rasya lahir di Sleman, 4 Agustus 2011. Ia tumbuh di lingkungan keluarga yang sangat mendukung pendidikan dan teknologi. Ayahnya, Widyatmoko, dikenal sebagai guru sekaligus penggiat teknologi informasi.
Sedangkan ibunya, Novi Kurnia Setiawati, aktif mendampingi kegiatan belajar Rasya di rumah, dan juga dikenal sebagai pengusaha Abon Koki yang terbilang sukses. Sementara kakak-kakak Rasya, pun turut menjadi inspirasi karena selalu memberi motivasi untuk terus berprestasi.
Keluarga besar Rasya memiliki peran penting dalam keberhasilannya. Menurut sang ibu, dukungan doa dan pendampingan menjadi kunci utama dalam perjalanan prestasi putranya.
“Kami berusaha memberikan ruang bagi Rasya untuk bereksplorasi dan menyalurkan minatnya di bidang teknologi. Selama ia semangat dan tetap rendah hati, kami akan selalu mendukung,” ujar Novi Kurnia Setiawati dengan bangga. (Prasetiyo)