*Menembus Jalan Terjal di Perbatasan Purbalingga–Banjarnegara
Wajah sumringah mawarnai murid-murid SDN 2 Karangbawang yang kini memiliki sepatu baru dari Sedekah Sepatu. (Foto: Istimewa/EDUKATOR)
PURBALINGGA, EDUKATOR – Dengan semangat kepahlawanan di bulan November ini, relawan Sedekah Sepatu kembali menapaki jalan penuh perjuangan. Minggu (2/11/2025), mereka menembus medan berbukit dan jalan berbatu menuju SD Negeri 2 Karangbawang, Kecamatan Rembang – sebuah sekolah dasar yang terletak di ujung perbatasan antara Kabupaten Purbalingga dan Banjarnegara.
Perjalanan menuju sekolah itu bukan hal mudah. Mobil relawan harus beberapa kali berhenti karena jalan menanjak dan licin selepas diguyur hujan. Di kanan kiri, hamparan kebun kopi, kapulaga, dan tebing terjal menjadi saksi perjuangan mereka mengantarkan puluhan pasang sepatu sekolah untuk anak-anak di pelosok desa.
Tim relawan Sedekah Sepatu foto bersama guru dan murid-murid SDN 2 Karangbawang. (Foto: Istimewa/EDUKATOR)
Sesampainya di sekolah, mata para relawan langsung disambut pemandangan yang menggetarkan hati. Murid-murid SD ini merasa senang. Beberapa anak berdiri rapi di halaman sekolah dengan sepatu yang telah lusuh—ada yang solnya mengelupas, ada pula yang bagian depannya jebol hingga jari-jari kecil mereka tampak dari luar. Namun di balik kesederhanaan itu, senyum mereka begitu tulus dan hangat.
Menjajal sepatu baru (Foto: Istimewa/EDUKATOR)
“Sebagian besar anak-anak di sini berjalan kaki sekitar satu kilometer dari Dusun Sapunagara setiap pagi. Banyak yang sepatu lamanya sudah tidak layak pakai. Untuk itu, kami mengucapkan terimakasih kepada Sedekah Sepatu,” tutur Messi, guru PPPK di SDN 2 Karangbawang.
Sekolah ini menampung 67 murid dari kelas 1 hingga 6. Meski serba terbatas, semangat belajar mereka luar biasa. Salah satu murid kelas 6, Sela Maytilawati, bahkan pernah menjuarai lomba tari tingkat kabupaten. Prestasi lainnya datang dari lomba mengetik bahasa Arab dan kegiatan non-akademik lain yang terus mereka tekuni.
Bentuk Penghargaan
Pendiri Sedekah Sepatu, Yuspita Palupi, mengungkapkan bahwa penyaluran kali ini sengaja dilakukan di wilayah terpencil sebagai bentuk penghargaan bagi anak-anak yang tetap semangat menempuh pendidikan di tengah keterbatasan.
Menjajal sepatu baru pemberian dari Sedekah Sepatu. (Foto: Istimewa/EDUKATOR)
“Kami ingin hadir bukan hanya membawa sepatu, tapi juga membawa harapan. Anak-anak di pelosok ini berhak bermimpi setinggi langit. Kami ingin mereka tahu bahwa ada yang peduli, ada yang mendukung langkah kecil mereka menuju masa depan,” ujarnya haru.
Menjajal sepatu baru. (Foto: Istimewa/EDUKATOR)
Suasana menjadi haru ketika anak-anak mencoba sepatu baru mereka satu per satu. Beberapa di antaranya memandangi sepatu itu dengan tatapan tak percaya, lalu melangkah kecil di halaman tanah yang lembap, seolah ingin memastikan sepatu itu benar-benar milik mereka.
Momen sederhana itu menjadi bukti nyata, bahwa kepedulian sekecil apa pun dapat menyalakan semangat sebesar harapan. Di tengah keterbatasan, anak-anak Karangbawang kembali melangkah—kali ini dengan sepatu baru, dan semangat baru untuk menggapai cita-cita.
Telah Menyalurkan 5200 Lebih Pasang Sepatu
Yuspita menambahkan, penyaluran di SDN 2 Karangbawang merupakan rangkaian dari penyaluran 50 pasang sepatu baru yang dilakukan di Desa Bumisari Kecamatan Bojongsari, SDN 4 Cipaku Mrebet, dan SDN 2 Karangbawang, Rembang.
Sepatu yang dibagikan di Bumisari 23, Cipaku 12, dan Karangbawang 15. Sepatu-sepatu baru ini hasil dari penggalangan dana dan dontur dari distributor sepatu dan Paguyuban Warga Keturunan Tionghoa Banyumas
“Gerakan Sedekah Sepatu lahir pada 4 Juni 2020, saat itu masih pandemi. Hingga kini, Sedekah Sepatu telah menyalurkan lebih dari 5.200 pasang sepatu ke berbagai daerah di Jawa Tengah, khususnya di Barlingmascakeb dan DIY. (*/Iko)